Workshop Etika Penelitian Universitas Negeri Malang untuk Mencapai World Class University

Wakil Rektor III UM Dr Ahmad Munjin Nasih SPd MAg saat tengah memberikan sambutan di Hotel Swiss-Belinn

Universitas Negeri Malang (UM) terus berupaya meningkatkan kualitasnya menuju status World Class University (WCU). Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UM menyelenggarakan workshop di Meeting Room Arjuna, Hotel Swiss-Belinn Malang pada hari Rabu (15/03/2023). Workshop ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dalam telaah etik penelitian, yang menjadi salah satu fokus penting dalam perjalanan menuju prestasi dunia.

Workshop yang diselenggarakan oleh LP2M UM pada tanggal 15-16 Maret 2023 ini difokuskan pada etika penelitian atau research ethics. Dr. Mohd Istajib Mokhtar, seorang Senior Lecturer dari University of Malaya, Malaysia, diundang sebagai narasumber untuk memaparkan materi terkait fokus tersebut. Dr. Mohd Istajib juga merupakan anggota Institutional Animal Care and Use Committee (IACUC).

Acara ini turut dihadiri oleh Dr. Ahmad Munjin Nasih SPd MAg, Wakil Rektor III Universitas Negeri Malang (UM), yang memberikan sambutan dan membuka acara di pagi hari. Dalam sambutannya, Dr. Ahmad Munjin Nasih menyampaikan tentang kerja sama yang telah dilakukan antara UM dan Universiti Malaya. Kali ini, workshop melibatkan universitas dari kedua negara dengan tujuan untuk mengembangkan dan memperkuat kerja sama dalam bidang etika ilmiah.

Dr. Herlin Pujiarti MSi, Kepala Pusat Etik Ilmiah LP2M UM, menjelaskan bahwa workshop ini diadakan dengan tujuan meningkatkan kompetensi Tim Komite Etik Penelitian UM. Ia menegaskan pentingnya meningkatkan pemahaman dan pengetahuan tentang etika penelitian dalam tim tersebut.

Dr Mohd Istajib Mokhtar, Senior Lecturer dari University of Malaya, Malaysia, saat memaparkan materi mengenai prinsip etika penelitian di Hotel Swiss-Belinn

Dalam acara workshop kali ini, Dr. Istajib memaparkan lima materi yang menjadi fokusnya. Materi tersebut meliputi prinsip-prinsip dan praktik etika penelitian, plagiat dan hak cipta, pelanggaran penelitian dan konflik kepentingan, manajemen data etis, serta etika publikasi. Pada sesi pertama, Dr. Istajib menekankan pentingnya memperhatikan delapan prinsip pelaksanaan penelitian, antara lain kejujuran, keandalan, objektivitas, kemandirian, keterbukaan, kepedulian, keadilan, dan tanggung jawab.

Dengan adanya workshop ini, diharapkan kompetensi dalam telaah etik penelitian di Universitas Negeri Malang dapat terus ditingkatkan. Hal ini merupakan langkah penting dalam membangun reputasi dan prestasi sebagai universitas bertaraf dunia.