Pelatihan LZT Meter Menghasilkan Kemajuan Signifikan dalam Laboratorium di Universitas Negeri Malang

Universitas Negeri Malang (UM) baru-baru ini mengadakan pelatihan intensif selama tiga hari tentang penggunaan alat pengukur Seebeck Coefficient / Electric Resistance and Thermal Diffusivity / Thermal Conductivity, yaitu Linseis LZT-800 ZT Meter. Acara ini berlangsung pada tanggal 19-21 Desember 2022 dan dihadiri oleh para pimpinan laboratorium, staf, dosen, dan mahasiswa. Pelatihan ini dipandu oleh Dr. Ts Megat Muhammad Ikhsan Megat Hasnan, seorang trainer bersertifikasi internasional dari Malaysian Thermoelectric Society. Tujuan utama pelatihan ini adalah untuk mengembangkan kemampuan laboratorium serta meningkatkan kualitas penelitian dan publikasi di universitas ini.

Selama pelatihan, peserta diperkenalkan dengan teori dan konsep yang terkait dengan Seebeck Coefficient / Electric Resistance dan Thermal Diffusivity / Thermal Conductivity. Mereka juga dilatih dalam pengoperasian dan pemeliharaan LZT Meter. Alat ini diketahui sebagai perangkat mutakhir yang mampu mengukur berbagai parameter material termoelektrik, termasuk Seebeck Coefficient S, Electrical Conductivity σ, dan Thermal Conductivity λ dalam satu alat pengukuran. Dalam alat ini terdapat Laser Flash Analyzer (LFA) yang digunakan untuk mengukur Thermal Conductivity (λ), serta alat LSR yang digunakan untuk mengukur Seebeck Coefficient (S) dan Electrical Resistivity (ρ) dari sampel atau material dalam suhu yang berbeda.

Salah satu hasil yang diharapkan dari pelatihan ini adalah pengembangan prosedur standar pengoperasian dan pemeliharaan alat LZT Meter. Proses ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dan keterampilan para pimpinan laboratorium, staf, dosen, dan mahasiswa dalam melakukan analisis dan eksperimen di laboratorium. Dengan adanya kemajuan ini, diharapkan laboratorium di UM dapat ditingkatkan menjadi standar internasional. Selain itu, pelatihan ini juga diharapkan dapat membuka peluang kolaborasi dan jaringan kerja antara laboratorium di UM dengan lembaga penelitian di luar negeri, serta para peneliti yang terlibat.

Kegiatan pelatihan ini memiliki dampak yang signifikan terhadap peringkat UM di QS-WUR (Quacquarelli Symonds – World University Ranking). Laboratorium yang dilengkapi dengan fasilitas dan kemampuan yang memadai menjadi salah satu faktor penentu peringkat universitas. Dengan pelatihan ini, UM menunjukkan komitmennya untuk menjadi pusat ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkontribusi pada perkembangan penelitian dan inovasi.